Info Dewahub - Sekte sesat di Kenya, Afrika terus memakan korban, mulai dari korban tewas hingga laporan orang hilang yang hingga kini belum ditemukan. Sejauh ini, diketahui terdapat 109 korban jiwa.
Sekte sesat pimpinan seorang pastor bernama Paul Mackenzie Nthenge yang mengepalai gereja Good News International ini diduga memikat para pengikutnya ke peternakan di dekat kota pesisir Malindi.
Ajaran sekte ini mendoktrin para pengikutnya bahwa kelaparan adalah satu-satunya jalan menuju Tuhan. Akibatnya, ratusan orang pengikutnya mati kelaparan dan dikubur di kuburan massal di Hutan Shakahola, Kenya Timur.
Dikutip dari Standard Media, berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan pada 10 orang korban yang terdiri atas satu orang dewasa dan 9 anak-anak itu, terungkap bahwa penyebab kematiannya adalah kelaparan.
"Kebanyakan dari mereka memiliki tanda-tanda kelaparan. Mereka tidak memiliki makanan di perutnya dan lapisan lemaknya sangat kecil," jelas kepala ahli patologi pemerintah Johansen Oduor.
Dua anak yang diautopsi juga menunjukkan tanda-tanda adanya kekurangan oksigen. Kondisi ini terlihat dari kuku yang kebiruan.
"Kuku kebiruan merupakan indikasi bahwa ketika orang-orang ini meninggal, mereka tidak mendapatkan cukup oksigen ke dalam tubuh," kata Oduor.
"Kami merenungkan bahwa mungkin sesuatu terjadi pada mereka untuk menolak oksigen yang mungkin mati lemas," pungkasnya.
Oduor menegaskan organ tubuh dari 10 jenazah yang diautopsi masih dalam keadaan utuh. Sampel DNA juga sudah dikumpulkan untuk keperluan identifikasi lainnya.
Proses pemeriksaan postmortem atau autopsi pada jenazah korban sekte tersebut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari satu bulan. Salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi adalah kondisi beberapa mayat yang sudah membusuk sehingga sulit untuk bisa memperkirakan waktu kematiannya.
"Kami memiliki tantangan awal karena kami harus melakukan rontgen pada tubuh setiap orang untuk tujuan perkiraan usia," ucap Oduor.
Hingga kini, total orang yang diselamatkan saat kelaparan di lokasi sekte sesat mencapai 34 orang. Angka terbaru dari Palang Merah Kenya terkait jumlah orang yang hilang mencapai 213 orang.
Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki mengatakan tim keamanan akan meningkatkan misi pencarian dan penyelamatan untuk menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin.
"Seluruh 800 acre (320 hektar) bidang tanah yang merupakan bagian dari peternakan Shakahola dengan ini dinyatakan sebagai daerah terganggu dan zona operasi," kata Kindiki saat mengunjungi daerah tersebut, dikutip dari Guardian.
"Kami telah menyebarkan jaring lebih luas ke organisasi keagamaan lain di sini di Kilifi. Kami telah membuka penyelidikan formal pada kelompok agama ini dan kami mendapatkan petunjuk penting yang mungkin [ini] adalah puncak gunung es," lanjutnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, tim menemukan sejumlah mayat yang membusuk dan terkubur secara massal serta kuburan tunggal yang ditandai dengan salib.
Beberapa yang tinggal di rumah berdinding lumpur di dalam peternakan juga telah melarikan diri di depan tim penyelamat, dan kebanyakan mereka yang tidak dapat berjalan atau berbicara yang telah diselamatkan sejauh ini.
0 comments:
Post a Comment